SERANG (13/12) – Dalam rangka merayakan milad yang ke-5 Korps Suka Rela (KSR) Palang Merah Indonesia (PMI) unit Universitas Banten Jaya (UNBAJA) mengelar Focus Group Discussion (FGD) dengan mengusung tema Peran Mahasiswa dalam Penanggulangan Bencana di Era New Normal, acara ini berlangsung di Teras Meeting Room Universitas Banten Jaya.
Pada acara ini KSR PMI unit UNBAJA bekerjasama dengan BMKG Kota Serang dan BPBD Kota Serang, Adapun sasaran pesertanya adalah seluruh mahasiswa UNBAJA, seluruh organisasi mahasiswa UNBAJA dan mengudang pula KSR PMI unit perguruan tinggi negeri maupun swasta wilayah provinsi Banten.
Komandan KSR PMI unit UNBAJA Hayatu Nisa dalam sambutannya berharap seluruh mahasiswa khususnya teman-teman UNBAJA mengetahui bagaimana peran mahasiswa dalam penanggulangan bencana. apalagi terkhusus bulan desember banyak bencana banjir dan khususnya di kabupaten serang itu apa saja potensi bencananya dan peran mahasiswa provinsi banten apaaja khususnya era new normal” tuturnya
Pembina KSR Unit UNBAJA sekaligus Wakil Rektor I Chotibul Umam, M.Pd dalam sambutannya ia mengapresiasi kegiatan ini dan mengharapkan kepekaan dari mahasiswa terhadap penangggulanagan bencana khususnya yang terjadi di provinsi Banten. “Jadikanlah kegitan ini sebagai ajang diskusi dan pembelajaran dalam meningkatkan kompetensi dan kemampuan diri yang akan bermanfaat nantinya untuk masyarakat yang membutuhkan pertolongan khususnya untuk PMR Wira karena kita akan menjadi garda terdepan dalam penanggulangan bencana” Ujarnya
Tarjono selaku Narasumber dari BMKG Kota Serang pada acara ini menjelaskan beberapa potensi bencana hidrometrologi di Provinsi Banten. Dalam paparannya ia menjelaskan bahwa Wilayah provinsi Banten sangat berpotensi terjadi bencana hidrometeorologi. “Penyebab utama bencana hidrometeorologi adalah aktivitas konvektif yang menghasilkan sistem awan Cumulonimbus (Cb) sehingga menyebabkan terjadinya cuaca ekstrim maka dari itu kewaspadaan perlu ditingkatkan dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi.” Jelasnya
Berbagai bencana memang sulit diprediksi kapan terjadinya, namun dapat diupayakan dengan menimalisir jatuhnya korban jiwa dalam peristiwa bencana alam melalui mitigasi bencana pengurangan risiko bencana.
Berdasarkan pemaparan materi mitigasi bencana yang dijelaskan oleh BPDB Kota Serang, salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah menciptakan masyarakat tangguh bencana, dimana memberikan edukasi dan pelatihan kepada masyarakat tentang apa itu bencana alam, bagaimana upaya penanggulangan bencana dan bagaimana meminimalisir jatohnya korban jiwa dalam peristiwa bencana alam.” Ujar (KHUBJ-YFi)