UNBAJA. (29/1). Tsunami yang terjadi di Selat Sunda beberapa waktu yang lalu, telah banyak menimbulkan kerugian, baik materi ataupun psikologis. Salah satu dampak dari tsunami tersebut adalah banyak sampah yang mengotori lingkungan yang terkena tsunami.
Dari keadaan tersebut menggerakan mahasiswa Teknik Lingkungan Universitas Banten Jaya untuk melakukan Clean Beach yang bekerjasama dengan Himpunan Pariwisata Indonesia. Kegiatan ini bertujuan untuk merecovery pasca tsunami agar pantai menjadi bersih dan menarik para pengunjung wisatawan baik domestik maupun internasional pasca tsunami. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 26 Januari 2019 yang lalu.
Bagi mahasiswa Teknik Lingkungan Universitas Banten Jaya kegiatan ini merupakan bukti kecintaan dan kepeduliannya terhadap lingkungan, agar lingkungan tetap menjadi bersih dan indah. Selain acara Clean Beach yang bekerjasama dengan HPI (Himpunan Pariwisata Indonesia).
Ade Ariesmayana Kaprodi Teknik Lingkungan Universitas Banten Jaya mengatakan Dirinya bersama mahasiswa Teknik Lingkungan UNBAJA menyumbangkan pohon mangrove sebanyak 110 buah yang diberikan kepada HPI. Mangrove tersebut ditanam di sekitar daerah pantai Carita yang terkena tsunami
Lebih lanjut Ade mengatakan, tujuan penanaman mangrove itu sendiri adalah untuk menjaga garis pantai agar tetap stabil, melindungi pantai dari erosi (abrasi) dan intrusi air laut, peredam gelombang dan badai, penahan lumpur, penangkap sedimen, pengendali banjir. Keadaan hutan mangrove mengurangi resiko terhadap bahaya tsunami, ujarnya (ade/TAM)