PANDEGLANG, 10/07/2025 — Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Banten Jaya (UNBAJA) berkolaborasi dengan Yayasan Kesejahteraan Madani (Yakesma) Provinsi Banten mengadakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Desa Gerendong Kecamatan Keroncong, Kabupatan Pandeglang, dengan focus utama mengenai pencegahan stuting dan pemberdayaan ekonomi keluarga.
Dengan mengusung tema “Cegah Stunting dengan Keluarga Berdaya, Ekonomi Kuat, Anak Sehat” kegiatan ini merupakan wujud pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dan bentuk kontribusi nyata dalam menurunkan angka stunting di daerah tersebut. Acara dihadiri oleh Ketua Yakesma Banten, Bani Salamah, SP., ME, serta Ketua DPD Kabupaten Pandeglang, TB. Asep Rafiudin Arief, S.Pd.I., M.I.Kom dan dua narasumber Adi Supryatno, S.KM., M.Si, yang membahas mengenai pencegahan stunting, dan Iba Gunawan, SE., MM, yang menyampaikan materi tentang ketahanan ekonomi keluarga.
Kegiatan ini menjadi implementasi kedua dari kerjasama UNBAJA dan Yakesma, untuk menyatukan peran edukatif dan sosial untuk menekan prevalensi stunting yang masih menjadi perhatian nasional.
Ketua Pelaksana Pengabdian Masyarakat UNBAJA, Nia Kurniatillah, mengatakan kegiatan ini difokuskan pada dua aspek penting, yakni edukasi gizi dan peningkatan ekonomi keluarga sebagai fondasi utama pencegahan stunting.
“Pada kegiatan kali ini intervensi kami fokus pada dua aspek utama yaitu peningkatan ekonomi keluarga dan edukasi gizi seimbang. Keduanya merupakan faktor kunci dalam pencegahan stunting,” Ujar Nia
Lebih lanjut Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNBAJA, Anis Masyruroh, dalam sambutannya menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian civitas akademika UNBAJA terhadap masalah stunting yang masih membayangi sebagian besar wilayah di Banten.
“Sebagai bentuk kepedulian kami kepada masyarakat kami melakukan kegiatan penyuluhan dan pemberian bantuan kepada masyarakat,” tutur Anis.
Lebih lanjut fokus utama intervensi kegiatan ini adalah pada peningkatan pendapatan keluarga serta edukasi terkait gizi seimbang, karena kedua aspek ini sangat penting dalam mencegah stunting. Jelas Nia dalam sambutannya.

Kegiatan ini mencakup penyuluhan kesehatan untuk ibu hamil dan ibu yang memiliki balita, dilanjutkan dengan sesi peningkatan keterampilan ekonomi keluarga. Sebagai bagian dari upaya pencegahan, tim juga membagikan makanan bergizi kepada peserta.
Perwakilan Yakesma, Bani Salamah, mengungkapkan bahwa isu stunting termasuk dalam prioritas nasional yang harus ditangani bersama, dan menjadi bagian dari program Yakesma untuk mendukung kualitas generasi masa depan.
“Pencegahan stunting merupakan salah satu dari program kami dalam membantu program pemerintah untuk menjaga kualitas generasi bangsa,” ujarnya, Kamis (10/7/2025).
Anggota DPRD Kabupaten Pandeglang dari Fraksi PKS, Asep Rafiudin, turut hadir dalam kegiatan tersebut. Ia menyatakan bahwa pemahaman tentang kesehatan anak dan gizi balita harus dimiliki setiap ibu sebagai bentuk kesiapan dalam membesarkan anak.
“Bahwa pengetahuan tentang pencegahan stunting ini sangat diperlukan oleh ibu dalam rangka menyiapkan anak-anaknya untuk menjadi sehat,” ujar Asep.
Adi Supryatno selaku narasumber menjelaskan mengenai isu stunting, menjelaskan bahwa stunting merupakan masalah serius yang tidak hanya muncul saat kehamilan, melainkan bisa bermula sejak masa remaja apabila asupan gizi tidak tercukupi.
Upaya pemenuhan gizi keluarga sangat bergantung pada kondisi ekonomi rumah tangga. Oleh karena itu, penguatan ekonomi keluarga perlu menjadi strategi utama dalam menekan angka stunting yang dijelaskan oleh narasumber Iba Gunawan, SE., MM
“Pemanfaatan keadaan alam sekitar yang dapat dijadikan sumber penghasilan pangan keluarga. Di Desa Gerendong ini banyak potensi alam yang dapat digali dan dijadikan sumber penghasil pangan,” ujar Iba dalam penyampaian materinya.
Kepala Desa Gerendong, Ramdoni, menyatakan dukungannya terhadap kegiatan ini. Dalam sambutannya kepala desa mengemukakan bahwa angka stunting di Pandeglang masih mencapai sekitar 27%. Kami sangat menghargai kolaborasi seperti ini karena dapat mempercepat upaya penurunan stunting,” Ujarnya.
Kegiatan ini tak luput dari antusiasme warga yang terlihat jelas dengan turut sekitar 100 warga, yang terdiri atas kader posyandu, anggota PKK, dan aparat desa.
“Saya baru mengetahui bahwa stunting bukan hanya soal pertumbuhan fisik, tetapi juga berdampak pada kecerdasan anak. Ini menjadi wawasan yang sangat berarti,” tutur Siti (32), salah satu peserta kegiatan.
Acara ditutup dengan penandatanganan komitmen bersama antara UNBAJA, Yakesma, dan Pemerintah Desa Gerendong untuk terus menjalin kerja sama dalam upaya penurunan angka stunting di wilayah tersebut.