Universitas Banten Jaya Ikuti Ekspo KMI 2018)

Tim Wirausaha Universitas Banten Jaya terpilih untuk mengikuti Ekspo Kewirausahaan Mahasiswa (KMI) 2018 yang diselenggarakan oleh Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) di Institut Pertanian Bogor (IPB) pada tanggal 9-12 November 2018.

Rangkaian kegiatan Ekspo KMI dibuka pada hari Sabtu 10 November 2018 bertepatan dengan Hari Pahlawan Nasional oleh Kementerianristek Dikti. Kegiatan Ekspo KMI terdiri dari Ekspo Kewirausahaan Mahasiswa, Talkshow Kewirausahaan, Sarasehan Pimpinan Perguruan Tinggi dan Pengelola Kewirausahaan, serta KMI Award. Ekspo KMI 2018 diikuti oleh 124 perguruan tinggi di seluruh wilayah Indonesia.

Tauny Akbari yang mendampingi mahasiswa UNBAJA mengatakan bahwa Ekspo KMI merupakan rangkaian akhir dari kegiatan Kompetensi Bisnis Mahasiswa Indonesia (KBMI) yang dikelola oleh Dirjen Belmawa Kemenristek Dikti. Program KBMI dimaksudkan untuk pengembangan usaha. Fasilitas yang diberikan dalam bentuk dukungan permodalan dari Kemenristek Dikti dan pendampingan usaha dari Perguruan Tinggi. KBMI bertujuan untuk mengembangkan usaha didukung dengan modal yang diberikan dengan pendampingan secara terpadu dan menumbuhkembangkan wirausaha baru kreatif yang inovatf berbasis Iptek. Luaran dari KBMI berupa meningkatnya kuantitas dan kualitas mahasiswa wirausaha serta unit wirausaha diharapkan mampu menjadi solusi dalam mengurangi tingkat pengangguran di Indonesia. KBMI terdiri dari 5 kategori industri yaitu industri makanan dan minuman,  industri jasa dan perdagangan, industri teknologi, industri kreatif, dan industri produksi atau budidaya.

Lebih lanjut Tauny mengatakan, Usaha yang dikembangkan oleh mahasiswa Universitas Banten Jaya adalah Flashlight Agriponic. Tim ini berasal dari Program Studi Teknik Lingkungan yang diketuai oleh Riyan Syarif Hidayatulloh dengan anggota M. Ridho Ali Murtadho dan Annisa Nurjannah. Flashlight Agriponic bergerak dalam bidang budidaya holtikultura menggunakan teknik hidroponik yaitu teknik budidaya menggunakan air bernutrisi sebagai media tanam. Sayur yang dihasilkan berupa pakcoy, salada, sawi dan kangkung. Flashlight Agriponic memiliki moto “Panen-Packing-Antar” sehingga sayur sehat yang dikirimkan kepada konsumen tetap terjaga kesegarannya. Sayuran tersebut dijual dengan harga berkisar Rp. 8.000,- – Rp. 20.000,- per pack (tergantung jenis sayuran dan berat sayur). Konsumen Flashlight Agriponic terdiri dari berbagai segmen seperti restoran, toko sayuran dan ibu rumah tangga. Usaha yang telah menjadi mitra diantaranya Mie Ayam Lezzatos, Warung Bakmi, Rest Area, Café Sobaholic, Café Le Box dan Saladroll.

Tauny menambahkan, Usaha Flashlight Agriponic telah berkembang dari 124 lubang tanam di awal tahun 2017 menjadi 4000 lubang tanam pada bulan November 2018 dan akan dikembangkan menjadi 6000 lubang tanam pada bulan Desember 2018. Saat ini usaha tersebut memiliki kapasitas produksi sayur 22 kg/hari. Usaha yang terletak di RSS Pemda Blok D1 03/08 Cipocok Jaya – Kota Serang ini tidak hanya menjual sayuran hidroponik kepada konsumen, namun juga menyelenggarakan pelatihan hidroponik baik itu di kebun maupun di sekolah dan instansi serta menjual perlengkapan hidroponik. Flashlight Agriponic akan terus berkembang menjadi usaha budidaya holtikultura yang mampu memenuhi kebutuhan sayuran hidroponik di Kota Serang dan Provinsi Banten.(tauny/TAM)

Related posts