SERANG– Program Studi Administrasi Kesehatan mengadakan seminar kesehatan dalam memperingati hari AIDS Sedunia. Penyelenggaraan seminar ini menggangkat tema Pencegahan Kanker Serviks Sejak Dini yang berkerjasama dengan PT. KKI Universal. Seminar dilaksanakan pada Jum’at, 9 Desember 2022 menghadirkan pakar Health Consultant KKI, yaitu Astri Permata Sari, S.Gz dimana seminar bersifat terbuka untuk mahasiswa dan umum,
Pembukaan seminar kesehatan ini secara resmi di buka oleh Iba Gunawan, SE., MM selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, dimana dalam sambutannya Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis mengatakan bahwa Kanker serviks (leher rahim) menjadi suatu permasalahan kesehatan wanita yang mendapat perhatian serius. Di dunia, setiap 2 menit, seorang wanita meninggal akibat kanker serviks, di Indonesia, setiap 1 jam. Di Indonesia, kanker leher rahim atau serviks telah menjadi pembunuh nomor satu dari keseluruhan kanker.

Linardita Ferial, ST., M.KM selaku Ketua Program Studi Administrasi Kesehatan menambahkan dalam paparannya menyatakan bahwa Kanker serviks merupakan penyakit kanker paling umum kedua yang biasa diderita wanita Antara 20 –55 tahun Wanita yang aktif secara seksual memiliki risiko terinfeksi kanker serviks. Setiap tahun, sekitar 500 ribu perempuan didiagnosa menderita kanker serviks. Dari jumlah itu, 270 ribu berakhir dengan kematian.
Dalam kegiatan seminar kesehatan ini peserta mendapatkan suatu edukasi tentang pencegahan terjadinya kanker serviks dimana kanker leher rahim (kanker serviks) menjadi tumor ganas yang tumbuh di dalam leher rahim atau serviks yang terjadi pada servik uterus, suatu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke rahim yang terletak antara rahim (uterus) dengan liang senggama (vagina).
Angka kejadian kanker serviks diperkirakan terus meningkat setiap tahunnya. Rendahnya tingkat pengetahuan dipercaya memperburuk kondisi tersebut. Padahal ada cara mudah terhindar dari kanker serviks lewat vaksinasi. Deteksi dini dan vaksinasi dapat menekan angka kejadian kanker serviks pada perempuan Indonesia. Metode deteksi dini dengan Pap’s smear sudah lama ditemukan, tetapi yang melaksanakannya masih sangat terbatas. Perilaku yang meningkatkan risiko terkena kanker serviks bukannya berkurang, tetapi justru meningkat seperti free sex (berganti-ganti pasangan), hubungan seks pertama pada usia muda (kurang dari 18 tahun), dan merokok. Oleh karena itu pentingnya pentingnya edukasi pencegahan terjadinya kanker serviks dikalangan mahasiswa.
