Serang (30/06/2022) – Sejumlah Mahasiswa Teknik Lingkungan Universitas Banten Jaya (UNBAJA) yang terdiri dari Semester 2 dan semester 6 gelar kuliah Lapangan ke Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), yang bertempat di PUSPITEK Serpong-Tangerang, Rabu (29/6).
Kegiatan Kuliah Lapangan tersebut bertujuan untuk menambah wawasan serta mengenalkan sejumlah pengelolaan limbah Radioaktif dan Reaktor tenaga Nuklir. Turut serta dalam kegiatan ini Dekan Fakultas Teknik Frebhika Sri Puji Pangesti, M.Sc, Kaprodi Teknik Lingkungan Fitriyah, M.Si dan dosen pembimbing Dr. Anis Masyruroh.
Kuliah Lapangan ke Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) yang terpusat pada kunjungan ke Pengelolaan Limbah Radioaktif dan reaktor Nuklir sebagai implementasi untuk mendukung dari matakuliah Pengolahan Limbah B3, Kimia Lingkungan, dan Peralatan Instrumen.
Kuliah lapangan ini juga bertujuan untuk mengenalkan salah satu pemanfaatan nuklir yang ada di Indonesia dan pengelolaannya. Harapan kegiatan kuliah lapangan ini mahasiswa dapat meningkatkan ilmu pengetahuan mengenai pemanfaatan nuklir dan cara mengelola limbah radioaktif yang ada di Indonesia. Ungkap Fitriyah selaku dosen pendamping
Mahasiswa teknik Lingkungan disambut baik oleh beberapa staf pendamping yang dipimpin oleh Pengembang Teknologi Nuklir Utama Ir. Suryantoro, MT dan Pengembang Teknologi Nuklir Muda Ariyawan Sunardi, M.Si. Untuk mendapatkan edukasi mengenai sejarah pembangunan BATAN yang ada di Tangerang dan edukasi Keselamatan sebelum memasuki ruang reaktor. Rombongan mahasiswa diajak untuk melakukan kunjungan lapangan dan melihat langsung proses Reaktor Nuklir yang dipandu oleh Staf Pendamping dari BATAN dan selanjutnya berkunjung juga ke area pengelolaan limbah radioaktif.
Dalam pengelolaan Limbah Radioaktif yang dihasilkan, Pusat Teknologi Limbah Radioaktif (PTLR), di bawah satuan BATAN adalah satu-satunya instansi yang mampu mengelola Limbah radioaktif yang ada di Indonesia.
“Ini menjadikan BATAN sebagai pengelola Limbah radioaktif dari seluruh instansi industri atau hasil dari limbah rumah sakit yang mengandung radioaktif. Dalam melaksanakan pengelolaan Limbah Radioaktif adalah untuk mencegah timbulnya bahaya radiasi terhadap manusia dan lingkungan untuk mendukung kegiatan pemanfaatan IPTEK Nuklir”. Ujar bapak Suryantara selaku kepala pengelolaan Limbah radioaktif.
Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) mengelola 3 reaktor riset yakni reaktor kartini, Yogyakarta yang difungsikan sebagai sarana pelatihan, Triga 2000 di bandung yang berfungsi memproduksi radioisotop dan memberikan layanan dengan metode analisis aktivasi neutron, serta reaktor serba guna G.A Siwabessy di serpong, tangerang yang berkapasitas 30 MW.
Pemanfaatan Teknologi Nuklir untuk tujuan damai yang bersifat membumi (down to earth). Ini sesuai dengan perjanjian Indonesia dan badan tenaga Atom Internasional Atomic Energi Agency (IAEA) menandatangani Dokumen kerangka Program Negara atau Country Program Framework (CPF) ujar Bapak Ariyawan.
“BATAN juga membuka peluang bagi mahasiswa teknik lingkungan UNBAJA yang ingin melakukan tugas akhir ataupun yang ini menyelenggarakan Peraktek Kerja Lapangan (PKL), maupun kerjsama lainnya” imbuhnya