KOORDINASI UNBAJA DAN DISPERINDAG PROVINSI BANTEN TERKAIT PROGRAM MBKM

Serang – 2 Desember 2021. Dalam rangka program pengembangan implementasi merdeka belajar kampus merdeka (MBKM) pada integrasi pendidikan dan DUDI (Dunia usaha dan dunia industri), Universitas Banten Jaya melakukan koordinasi dengan Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Provinsi Banten.

Kegiatan koordinasi ini dihadiri oleh Rektor Universitas Banten Jaya Prof. Dr. Drs. Muhammad Syadeli Hanafi, M.Pd., Wakil Rektor II UNBAJA Nely Hartika, M.Pd, Kepala Unit CDC dan Inkubator Bisnis Dr. Lia Amalia, M.Pd dan disambut baik oleh Rudiansyah Thoyib, SE., MM. selaku Kepala Bidang Perindustrian Provinsi Banten.

Dalam pertemuan ini rektor mengungkapkan harapannya bahwa UNBAJA dapat berkerjasama dengan dinas perindustrian dan perdagangan yang saling menguntungkan, dan dapat saling bersinergi membantu program DIKTI juga program pemerintah setempat. Setelah program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM), Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud RI) meluncurkan program Kedaireka. Program Kedaireka yaitu upaya yang dilakukan dalam meningkatkan kreativitas Perguruan Tinggi dan memecahkan permasalahan-permasalahan yang ada di dunia kerja dengan melakukan sinergi antara dunia kerja dan Pendidikan tinggi.

Program kedaireka ini saling terkait dengan program MBKM, bila dalam MBKM mahasiswa diberikan kesempatan berinteraksi langsung dengan dunia kerja, program Kedaireka memberikan kesempatan dosen untuk mengaplikasikan penemuan atau sistem informasi atau teknologi yang dihasilkan melalui kegiatan di kampus untuk dapat diterapkan. Dari MBKM dan Kedaireka sebenarnya saling mendukung karena nanti dari program MBKM kita bisa mengirim mahasiswa dalam program langsung ke mitra-mitra yang menerapkan ilmu dan teknologi yang diberikan oleh kampus.

“Kedaireka untuk program matching fund ini merupakan projeknya perguruan tinggi dengan programnya Dinas, artinya universitas adalah bagian dari pengembangan bisnis dan DUDI kami, dan regulasinya juga sudah sangat jelas. Dari delapan program merdeka belajar, akan tetapi yang lebih masif itu program untuk pemberdayaan usaha UKM/IKM, ekonomi kreatif, company unggulan di kecamatan/kabupaten padahal itu peran strategis yang menguntungkan dengan walikota” Ujarnya.

Dr. Lia Amalia selaku Kepala Unit CDC dan inkubator bisnis juga menambhakan bahwa di UNBAJA terdapat treasure study mahasiswa, jadi tepat dengan adanya program MBKM dan matching fund program pemagangan dari beberapa jurusan yang ada di UNBAJA dan juga kita akan mengadakan job fair, company visit, dan program selanjutnya yaitu mencetak 100 wirausaha mahasiswa di setiap tahunnya dan kelompok mentoring bisnis.

Kabid. Perindustrian Rudiansyah, MM memberikan solusi bahwa program KKN setiap tahun mahasiswa jika sudah selesai harusnya terdapat program pemberdayaan masyarakat di wilayah tersebut, salah satunya program kewirausahaan program itulah yang seharusnya dikembangkan dan menjadi tawaran untuk disodorkan ke pemerintah.

Adapun program kerjasama yang bisa dilakukan dengan disperindag provinsi banten antara berkaitan dengan pemagangan di industri, matching fund pemberdayaan UKM industri kecil menengah. Rudiansyah berharap adanya koordinasi dan elaborasi antar Universitas di pronvinsi Banten untuk mewujudkan program ini, karna ini program jangka panjang 20 tahun kedepan ia mengharapkan kecepatan perguruan tinggi menangkap potensi dan kerjasama ini. (KHUBJ)

Related posts