Mahasiswa UNBAJA Lakukan Kuliah Lapangan Sosiologi dan Etika Lingkungan

UNBAJA (11/7) Mahasiswa semester 2 Teknik Lingkungan UNBAJA melakukan survey lapangan sebagai implementasi mata kuliah  Sosiologi dan Etika Lingkungan yang didampingi oleh dosen pengampu Tauni Akbari. Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Teluk, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang. Kegiatan difokuskan pada masyarakat yang tinggal di UNTHARA (Hunian Sementara) yaitu hunian bagi warga yang tempat tinggalnya rusak parah akibat bencana. Mahasiswa juga berkesempatan melakukan wawancara dengan terhadap 99 orang responden.

Tauni mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk memperoleh data sebagai proses penelitian dengan judul Analisis Dampak Pasca Bencana Tsunami terhadap Aspek Lingkungan, Sosial, Ekonomi dan Kesehatan Masyarakat. Melalui kegiatan ini mahasiswa dilatih untuk melakukan penelitian secara berkelompok yang dibagi menjadi 4 (empat) tim sesuai dengan aspek penelitian yang ditugaskan yaitu Aspek Lingkungan diketuai oleh Ahlan B, aspek sosial, Nining F, aspek ekonomi dengan Namira dan aspek kesehatan masyarakat M. Romdan.

“Pada kesempatan ini kegiatan survey dimulai pada pukul 07.00 di Kantor Kecamatan Labuan dan disambut langsung oleh Camat Labuan Bapak Drs. Atep Purnama sekaligus membuka kegiatan dengan memberikan pengarahan mengenai kondisi masyarakat Desa Teluk pra dan pasca bencana serta memberikan kesempatan kepada Mahasiswa UNBAJA untuk langsung berinteraksi dengan masyarakat.  Kegiatan penelitian ini juga merupakan aplikasi dari penerapan teori”, ujarnya.

Atep Purnama juga mengungkapkan, Desa Teluk termasuk penghasil sampah terbanyak, terutama di daerah pesisir pantai. Tumpukan sampah tersebut mencapai 2 meter dari garis Pantai. Adapun lokasi yang tumpukan Sampahnya terbanyak terdapat di Sungai Ciputat Agung, tidak hanya sampah organik dan anorganik namun juga beton-beton dari pasar dan puing-puing kapal nelayan.

Sementara M, Romdan salah satu mahasiswa yang mengikuti kegiatan ini sangat antusias terhadap survey yang dilakukannya mengingat, dampak bencana tidak hanya terhadap sarana dan prasarana juga berdampak pada psikologis masyarakat yang tertimpa bencana.
“Penanganan terhadap korban bencana itu penting, tetapi lebih penting lagi adalah penanganan pasca bencana untuk memulihkan kondisi psikologis korban bencana”, ujarnya, (dini/tauny)

Related posts